Pernahkah Sahabat Sehat menemukan bintik putih pada cokelat yang disimpan padahal tanggal kedaluwarsa masih lama? Benarkah jika begitu cokelat tidak bisa dimakan lagi karena sudah berjamur? Eits, jangan terburu-buru untuk dibuang dulu, simak fakta berikut, yuk!

cokelat batang
Foto: Pexels.com

Chocolate Blooming

Fenomena cokelat berbintik putih ini seringkali dikenal sebagai chocolate blooming. Kondisi ini banyak dianggap membuat tampilan dan kualitas cokelat menurun, sehingga ngga lagi menggugah selera. Padahal fenomena ini hanya terjadi karena proses pengolahan maupun penyimpanan yang kurang tepat, tapi tidak menurunkan kualitas cokelat yang diproduksi. Penyebab fenomena chocolate blooming ini dapat terjadi karena fat bloom atau sugar bloom.

Fat Bloom

Fat bloom terjadi ketika proses melelehkan dan mendinginkan cokelat supaya permukaannya halus dan mengkilap atau yang biasa disebut proses tempering berlangsung kurang sempurna. Suhu yang berbeda antara bagian luar dan dalam cokelat membuat lemak di dalam cokelat mencair terpisah kemudian mengeras terbentuk kembali menjadi kelompok bintik putih yang terlihat.

Nah, untuk memastikan bintik putih tersebut berasal dari fat bloom, kamu bisa mengusapkan permukaan cokelat berbintik putih tersebut dengan jari. Jika bintik putihnya langsung hilang, maka bisa kemungkinan besar bintik putih merupakan hasil dari fat bloom.

bintik putih pada cokelat
Foto: Pixabay.com

Sugar Bloom

Sugar bloom terjadi ketika cokelat disimpan dengan suhu dan tingkat kelembaban yang kurang tepat. Gula dalam cokelat akan larut akibat adanya air yang timbul pada permukaan cokelat yang lembap. Ketika air sudah menguap kemudian gula yang sudah larut meninggalkan kristal yang memunculkan bintik putih dan seperti berdebu pada cokelat.

Cara memastikan sugar bloom secara sederhana, kamu bisa mengusapkan permukaan cokelat berbintik putih ini dengan jari. Jika bintik putih ini tidak hilang dan terasa kasar maka bintik putih merupakan hasil dari sugar bloom.

Lalu apakah masih bisa dimakan?

Semua jenis cokelat dapat mengembangkan noda putih berbintik-bintik yang mudah disalahartikan sebagai jamur. Namun selama cokelat belum kedaluwarsa dan tidak mengeluarkan bau tak sedap, maka cokelat tersebut masih aman dan layak dimakan.

Kamu bisa meminimalisir terjadinya chocolate blooming dengan menyimpan cokelat di tempat kering suhu ruang 18—20°C. Biasanya petunjuk penyimpanan ini sudah disebutkan pada kemasan cokelat. Selain itu, ngga disarankan untuk menyimpan cokelat di lemari pendingin karena memiliki tingkat kelembapan yang cukup tinggi.

Cokelat yang masih halus dan mengkilap memang lebih disukai. Tapi, cokelat yang berbintik putih karena mengalami fat atau sugar bloom masih bisa dinikmati kok, selama belum kedaluwarsa, ya! Jika memang penampilannya menggangu, Sahabat Sehat bisa menggunakan cokelat tersebut dalam resep masakan yang membutuhkan cokelat parut atau leleh.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Farrimond, S. (2017). The Science Of Cooking. DK Publishing: United States

Nichols, J. (2015). Blooming Chocolate. Michigan State University. https://www.canr.msu.edu/news/blooming_chocolate

About the Author

Sari Khairinisa

Undergraduate Student in Nutrition, Faculty of Health Science, Siliwangi University

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top