Konsep floating breakfast yang menjadi tren saat ini cukup banyak diikuti. Meskipun terdengar tidak lazim, penawaran keindahan kolam renang dan menu lezat membuat banyak orang tertarik mencobanya. Terutama, bila dijadikan konten untuk diunggah ke sosial media. Namun, apakah kegiatan ini aman untuk dilakukan?
Risiko Makan Sambil Berenang
Makan sambil berenang nyatanya tidak dianjurkan karena berbahaya. Risiko yang umumnya terjadi adalah tersedak atau kesulitan bernapas yang jika tidak segera diberi pertolongan bisa berujung fatal.

Saat berenang, kamu menggunakan pernapasan mulut, bukan hidung. Jika di mulut masih ada sisa makanan, maka dimungkinkan sisa makanan tersebut muncul dan mengganggu jalan pernapasan ketika berenang. Terlebih lagi jika makanan tersebut tidak sengaja tersedak ke saluran pernapasan.
Bahaya tersedak
Risiko tersedak lebih tinggi ketika makan sambil berenang. Tingkat keparahannya bergantung pada ukuran makanan. Jika makanan kecil, maka kemungkinan menyebabkan sumbatan di sebagian saluran pernapasan yang membuat kamu terbatuk-batuk.
Akan tetapi, jika ukuran makanannya besar, maka saluran pernapasan bisa tertutup dan langsung sesak napas karena kesulitan bernapas. Kondisi ini cukup berbahaya jika korban tidak segera mendapatkan pertolongan.
Risiko tersedak atau sesak napas lebih besar pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. Hal tersebut karena saluran pernapasan pada anak-anak belum sebesar milik orang dewasa, sehingga membuatnya mudah sekali tersumbat.
Saat makan, sebagian darah dari otot juga mengalami peralihan untuk membantu proses pencernaan. Dengan berkurangnya aliran darah tersebut, terdapat lebih sedikit ketersediaan oksigen untuk mendukung kerja otot dan perut. Akhirnya, hal tersebut menyebabkan kram.

Beri Jeda Antara Makan dan Berenang
Mengetahui risikonya, sebaiknya hindarilah tren tersebut. Dari segi kesehatan, makan dan berenang adalah dua kegiatan yang sebaiknya dilakukan secara terpisah. Berdasarkan anjurannya, kamu bisa berenang setelah makan dengan memberikan jeda. Dilansir dari laman Klik Dokter, jeda antara makan dan berenang yang dianjurkan adalah sekitar 30-60 menit.
Perut yang penuh sehabis makan juga bisa menyebabkan kram jika berenang terlalu bersemangat. Makanan yang masih berada di lambung dan belum tercerna seluruhnya juga menyebabkan mual dan muntah jika langsung berenang setelah makan. Oleh karena itu, pemberian jeda ini bisa memberikan kesempatan pada tubuh untuk mencerna makanan.
Berenang juga merupakan kegiatan yang memerlukan tenaga, sehingga diperlukan pemanasan. Lakukan pemanasan dalam intensitas rendah untuk menghindari kram perut. Pemanasan ini berguna melenturkan otot perut agar tidak kaget saat melakukan manuver ketika berenang. Dengan demikian, diperlukan jeda setelah makan untuk pemanasan, sebelum akhirnya kamu berenang.
Jika perut begah atau kekenyangan, beristirahatlah sejenak dan melakukan pemanasan secara perlahan. Tunggu beberapa saat sampai perut membaik dan siap berenang. Solusi lainnya adalah batasi porsi makan jika hendak berenang agar tidak sampai kekenyangan.
Itulah alasan penting mengapa makan sambil berenang tidak diperbolehkan. Jangan terpaku pada tren yang ada karena kesehatanmu lebih penting, bukan? Sahabat Sehat tetap bisa menikmati momen liburan, meskipun baru berenang setelah makan. Nikmatilah momen makanmu, barulah kemudian berenang.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP