Menurut Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar), ditahun 2013 ada 7,2% dan ini terjadi peningkatan di tahun 2018 yaitu sebesar 9,1%. Data tersebut diambil dari prevelensi usia anak 10-18 tahun sebagai perokok. Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok aktif terbesar ketiga setelah Tiongkok dan India.
Selain memiliki dampak buruk bagi kesehatan, produksi masif dari produk berbahan baku tembakau ini juga akan berimbas pada lingkungan. Lebih jelasnya, yuk simak ulasan berikut!

Tanaman tembakau
Tembakau (Nicotiana spp., L.) merupakan tanaman budidaya yang daunnya dibuat sebagai rokok. Jenis yang paling umum dibudidayakan yaitu Nicotiana tobacum dan Nicotiana rustika.
Sekitar 207.020 hektar luas perkebunan tembakau di Indonesia. Perkebunan tembakau memiliki nilai ekonomi yang cukup besar untuk petani maupun industri. Meskipun begitu, dampaknya bagi linngkungan juga tak kalah besar.
Dampak tembakau pada lingkungan
Sahabat Sehat, dampak tanaman tembakau bagi lingkungan telah diperingatkan oleh WHO melalui laman resminya dengan judul “Tembakau: Meracuni Planet Kita” pada tahun 2022. Dalam artikel tersebut disebutkan, bahwa produk tembakau menghasilkan 7000 bahan kimia yang beracun yang terbuang ke lingkungan. Belum lagi emisi karbon dihasilkan dari proses dan pengangkutan tembakau.
Ngga cukup sampai di situ, dalam produksi pembuatan rokok, masih ada filter rokok yang ikut mencemari tanah, lautan, sungai, pantai, taman dan trotoar jalanan kota. Bahkan juka dihitung, jumlahnya sekitar 4,5 triliun setiap tahunnya.

Kawasan anti rokok di Indonesia
Di lansir dari Kemenkes, di Indonesia ada beberapa kabupaten yang telah membuat daerahnya sebagai kawasan anti merokok dengan menyediakan layanan maupun membuat kebijakan untuk mengurangi jumlah perokok. Ada 34 kabupaten, daerah, lingkungan kampus maupun puskesmas yang telah diberikan penghargaan, termasuk penghargaan dari WHO.
Di antaranya, ada pemerintahan Kota Cilegon, Kab. Boyolali, Kab. Yana Tidung, Kab. Aceh Tamiang, Kab. Musi Rawas Utara, Kab. Bantul. Puskesmas Kranggan, Kota Mojokerto; Puskesmas Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo dan masih banyak lagi daerah dan puskesmas lainnya. Selain itu, ada dua universitas yang mendapatkan penghargaan yaitu Universitas Negeri Sebelas Maret dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Yuk, sayangi lingkungan dengan mengurangi konsumsi rokokmu. Kamu juga bisa menerapkan 3R (reuse, reduce & recycle) untuk mengurangi limbah puntung rokok di lingkungan.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP